Pertanyaan:
1. Waktu shalat duha itu rentang waktunya bagaimana??
2. Pelaksanaan shalat Tahajud seperti apa? Bolehkah kita Tahajud sebelum tidur?
Jawaban:
1. Terkait dengan batasan waktu shalat dhuha diawal setelah matahari naik setinggi 7 tombak yaitu sekitar pkl 07.00 Wib dimana matahari tlh melewati batasan syuruq yaitu fajar yg terang benderang. Kemudian utk batasan akhir shalat dhuha adalah pada saat matahari panas terik mendekati posisi dzawal yaitu ketika matahari berada diatas kepala. Kisaran waktunya sekitar jam 11.
Bila kita tetap mengerjakannya maka masuk ke dalam perkara mengerjakan ibadah shalat pada waktu yg terlarang. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
ثَلاَثُ سَاعَاتٍ كَانَ النَّبِيُّ n يَنْهَانَا أَنْ نُصَلِّيَ فِيْهِنَّ أَوْ أَنْ نَقْبُرَ فِيْهِنَّ مَوْتَانَا: حِيْنَ تَطْلُعُ الشَّمْسُ بَازِغَةً حَتَّى تَرْتَفِعَ، وَحِيْنَ يَقُوْمُ قَائِمُ الظَّهِيْرَةِ حَتَّى تَمِيْلَ الشَّمْسُ، وَحِيْنَ تَضَيَّف لِلْغُرُوْبِ حَتَّى تَغْرُبَ
Artinya : “Ada tiga waktu di mana Nabi SAW melarang kami untuk melaksanakan shalat di tiga waktu tersebut atau menguburkan jenazah kami, yaitu ketika matahari terbit sampai tinggi, ketika seseorang berdiri di tengah hari saat matahari berada tinggi di tengah langit (tidak ada bayangan di timur & di barat) sampai matahari tergelincir & ketika matahari miring hendak tenggelam sampai benar-benar tenggelam.”(HR.Muslim no. 1926).
2. Adapun terkait dengan shalat tahajud seafdhal-nya dikerjakan sepertiga malam, hal ini didasarkan pada firman Allah Subhanahu wata'ala :
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
Artinya : "Dan pada sebahagian malam hari tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yg Terpuji."(QS.Al-Isra:79).
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
أَحَبُّ الصَّلاَةِ إِلَى اللهِ صَلاَةُ دَاوُدَ، وَأَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللهِ صِيَامُ دَاوُدَ: كاَنَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُوْمُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ، وَيَصُوْمُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا.
Artinya : "Shalat yg paling dicintai Allah adalah shalat Nabi Dawud Alaihissallam dan puasa yang paling dicintai Allah juga puasa Nabi Dawud Alaihissallam. Beliau tidur setengah malam, bangun sepertiga malam dan tidur lagi seperenam malam serta berpuasa sehari dan berbuka sehari."(HR.Bukhari).
Adapun melaksanakan shalat tahajud pada saat sebelum tidur diperbolehkan, bila khawatir tdk bangun disepertiga malam. Hal ini didasarkan pada perbuatan yang terkadang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan shalat witir sebelum tidur.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّكُمْ خَافَ أَنْ لاَ يَقُومَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ فَلْيُوتِرْ ثُمَّ لْيَرْقُدْ وَمَنْ وَثِقَ بِقِيَامٍ مِنَ اللَّيْلِ فَلْيُوتِرْ مِنْ آخِرِهِ فَإِنَّ قِرَاءَةَ آخِرِ اللَّيْلِ مَحْضُورَةٌ وَذَلِكَ أَفْضَلُ
Artinya : “Siapa di antara kalian yang khawatir tidak bisa bangun di akhir malam, hendaklah ia witir dan baru kemudian tidur. Dan siapa yang yakin akan terbangun di akhir malam, hendaklah ia witir di akhir malam, karena bacaan di akhir malam dihadiri (oleh para Malaikat) dan hal itu adalah lebih utama.” (HR. Muslim no. 755).
Jadi dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa shalat sunnah tahajud boleh dikerjakan sebelum tidur ditutup dengan shalat witir, akan tetapi keafdhal-annya dilakukan sepertiga malam atau dipenghujung malam sebelum masuk waktu subuh.
Wallahu a'lam
Jawaban oleh:
Al-Ustadz Tommy Abdillah Hafizhahullahu ta'alaa
(Muballigh Batam, Kep.Riau)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar